Ekspansi Gerakan Islam Transnasional
Tiga tokoh Islam moderat meluncurkan buku berjudul "Ilusi Negara Islam": Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia.
Peluncuran buku berlangsung di Hotel Gran Melia Jakarta, Sabtu malam, dihadiri tiga tokoh Islam moderat yakni mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Mustofa Bisri (Gus Mus).<> Selain peluncuran buku juga ditampilkan seri video "Lautan Wahyu: Islam sebagai Rahmatan lil-Alamin". Peluncuran buku itu
juga dihadiri mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Wiranto, mantan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tandjung serta sejumlah undangan. KH Mustofa Bisri mengatakan, buku setebal 322 halaman yang diterbitkan atas kerja sama Gerakan Bhineka Tunggal Ika, the Wahid Institute dan Maarif Institute merupakan hasil penelitian lapangan dan konsultasi selama lebih dari dua tahun.
Buku berisi rekomendasi untuk menghadapi dan mengatasi gerakan Islam garis keras ini melakukan penelitian lapangan di 24 kabupaten di 17 provinsi dan melibatkan tidak kurang dari 30 peneliti yang kebanyakan dari jaringan Universitas Negeri Islam (UIN). Mereka, katanya, telah melakukan wawancara mendalam terhadap 591 responden yang berasal dari 58 kelompok dan organisasi yang berbeda.
Buku ini juga dilengkapi dengan hasil konsultasi para ulama, intelektual, aktivis ormas Islam, para pengusaha, praktisi pendidikan, dan pejabat pemerintah yang merasa prihatin dengan perkembangan gerakan Islam transnasional di Indonesia. Menurut Gus Mus, penelitian lapangan dan konsultasi dengan para tokoh ini berhasil mengungkap asal usul ideologi, agenda, dana, sistem, dan jaringan gerakan Islam transnasional. Sementara itu Gus Dur mengatakan studi ini dilakukan dan dipublikasikan untuk membangkitkan kesadaran seluruh komponen bangsa khususnya para elit dan media massa tentang bahaya ideologi dan paham Islam garis keras yang di bawa ke Tanah Air oleh gerakan transnasional Timur Tengah.
Ketiga tokoh ini juga menegaskan pentingnya melestarikan Pancasila dan UUD 1945, NKRI serta nilai-nilai luhur agama yang menjiwai bangunan bangsa dan negara Indonesia yang sekarang dibayang-bayangi oleh infiltrasi paham dan aksi-aksi gerakan transnasional yang meresahkan. Seluruh undangan mendapatkan buku ini secara gratis pada waktu peluncuran. Ahmad Suaedy, dari Wahid Institute menjelaskan, bagi publik yang menginginkan membaca dan mengkaji lebih dalam hasil penelitian ini, dapat membelinya di toko buku mulai Senin, (18/5).
Sumber: https://www.nu.or.id
0 Comments